Tap . . . Tap . . . Tap
. . .
Terdengar
suara langkah kaki.
Hosh
. . . Hosh . . . Hosh . . .
Diselingi
nafas yang memburu.
Aku lelah, terus belari dalam lingkaran ini.
Membelok,
membelok dan, ya, kuputuskan untuk berhenti sejenak.
Tap . . . Tap . . . Tap . . .
Tap . . . Tap . . . Tap . . .
Suara
langkah lain menyusul.
Kutahan
nafasku beberapa saat.
Seolah-olah nafas ini akan berkhianat dan memberitahukan
keberadaanku.
Sunyi
lagi.
Mereka
tidak menemukanku.
Pikiranku kembali bekerja.
Pikiranku kembali bekerja.
Kenapa
aku harus lari dari mereka?
Aku
tak tau.
Mereka
tidak berbuat jahat padaku, mereka adalah pilihanku,
tapi
kenapa rasanya aku ingin berlari, terus berlari.
Aku sadar aku masih menginginkan berada bersama mereka.
Aku sadar aku masih menginginkan berada bersama mereka.
Tapi untuk sekali ini saja, biarkan aku berlari, lepas untuk
sebentar saja. Bebas.
Aku
bingung.
Mulailah
ku berlari, kembali ke arah suara langkah kaki tadi menghilang.
Berharap
mendapat kesempatanku kembali.
Tapi
mereka tidak ada.
Mereka
tidak mengejarku.
Justru,
aku lah yang sebenarnya mengejar mereka.
Dan
aku juga yang meninggalkan mereka.
Sekarang, dimanakah aku?
Sekarang, dimanakah aku?
Aku
tak tau.
Tak
sadar air mata pun meleleh.
Menangis
dalam diam.
Diujung sana aku melihat sebuah bayangan entah apa.
Diujung sana aku melihat sebuah bayangan entah apa.
Apa
mungkin itu mereka?
Aku
berjalan mendekat. Membukanya.
Membersihkan
tuts-tutsnya yang berdebu.
Satu demi satu ku tekan dan menghasilkan sebuah nada.
Senyumku
merekah.
Sedih?
Senang? Aku tak tau.
Aku
asik dengan duniaku sendiri.
Dan
terdengarlah dentingan piano bergema ke seluruh lingkaran ini.
Ku
keluarkan semua yang ada di pikiranku, semua keinginanku.
"Sometimes I wonder
"Sometimes I wonder
Where
I've been
Who
I am, do I fit in?"
Written : 23 November 2011
Pernah
dipublikasikan juga di
http://www.thecrowdvoice.com/post/out-here-on-my-own-986268.html
0 cuap-cuap:
Posting Komentar